PUSARAN.CO- Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Kesehatan Kalsel mendorong agar dapat saling bersinergi baik lintas program dan lintas sektor terkait dalam memberikan layanan kesehatan remaja secara sistematis, efektif, dan sensitif kepada remaja, serta diperolehnya data kasus permasalahan kesehatan pada remaja.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kaslel, Diauddin melalui Kabid Kesehatan Masyarakat, Nurul Ahdani pada Pertemuan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2023 di Banjarmasin, Rabu (7/6/2023).
Ia mengatakan sejak tahun 2003, Kementrian Kesehatan telah mengembangkan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) di Puskesmas yang sampai dengan Tahun 2020 sudah ada 6.169 (67,29%) Puskesmas PKPR yang sudah tersebar di 514 kabupaten/kota dengan memberikan layanan mulai dari KIE, konseling, pembinaan konselor sebaya sampai dengan layanan klinis, medis dan rujukan.
Menurutnya, berdasarkan data perkembangan jumlah posyandu remaja pada tahun 2022, terdapat 334 posyandu dari 237 puskesmas yang ada di Kalsel. Apalagi Puskesmas PKPR sebagai tempat remaja untuk dapat mengakses pelayanan kesehatan dan mendapat informasi serta edukasi yang baik tentang masalah kesehatan.
“Tentunya harapan kami, agar dapat mendorong tumbuhnya partisipasi masyarakat, khususnya remaja dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan,” kata Nurul, Rabu (7/6/2023).
Sementara itu, Kepala Seksi Kesga dan Gizi, Yuliani mengatakan tujuan kegiatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan peduli remaja di Kalsel, dan meningkatkan kemampuan petugas lapangan untuk memberikan pelayanan bagi remaja.
“Jadi mereka selama tiga hari diberikan pemahaman, bagaimana cara memberikan pelayanan kesehatan remaja seperti penyuluhan tentang terkait alat reproduksi dan gizi seimbang,” kata Yuliani.
Apalagi Kalsel ada sekitar 237 Puskesmas dan 119 Posyandu remaja yang aktif tersebar di 13 Kabupaten/Kota. Dimana setiap daerah memiliki satu Posyandu Remaja.
“Jadi semua Posyandu Remaja, sudah melakukan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR). Bahkan kota Banjarmasin dari 25 Puskesmas sudah melaksanakan PKPR,” ujarnya.
Ia berharap melalui pertemuan ini, para peserta dari kabupaten/kota dapat melakukan evaluasi terkait kegiatan PKPR yang dilaksanakan di daerahnya.
“Kami harapkan, nantinya kabupaten/kota dapat mengevaluasi program PKPR di puskesmas, apakah berjalan dengan baik atau hanya sekedar nama saja,” pungkasnya. (RLS)